Pengalaman Kompre Industri Bagi Calon Apoteker
Calon apoteker harus menjalani satu tahap yang namanya kompre, salah satunya kompre Industri. Mungkin nggak semua univ ada kompre Industri ya, tapi mumpung masih belum begitu lupa apa aja yang di-kompre-in, aku ingin berbagi mengenai serba serbi kompre Industri. Soalnya kadang calon apoteker suka bingung, takut, campur aduk lah buat mempersiapkan kompre apalagi kalo jadwal kompre mepet sama jadwal ujian lain macam osce. Kan jadi panik, bingung mana dulu yang harus dipersiapkan. Ini mah aku banget, haha.
Beberapa hari sebelum kompre, kita akan dapat jadwal dan nama penguji kompre. Pengujinya ada dua, satu dosen dan satu praktisi di industri. Kalau dosen, kita pasti udah kenal kan beliau concern di bidang apa. Sementara untuk praktisi, kita harus lebih kepo buat nemu bidang yang digeluti ybs, Googling or tanya2 kakak kelas yang kerja di industri yang sama dg praktisi tsb. Tapi..... Gak sedikit dosen dan praktisi yang expert nya di banyak bidang. Hahahaha.
Aku waktu itu dapet pengujinya seorang praktisi dari Kalbe dan dosen Pak TN (entah kenapa ketemu pak TN lagi, sooo lucky). Pengalamanku diuji praktisi yang expert di bidang PPIC, tapi pertanyaan yang diajukan seputar pengembangan produk, produksi, line clearance, OEE, Validasi, dan Kualifikasi. Mantap sekali ibunya, sekali masuk ruangan beliau berdiri ngajak kenalan dan mempersilahkan duduk (first impression ke beliau langsung bikin jatuh cinta). Beliau ni pinter bangeeeeet, padahal aku udah belajar PPIC malah diranyain OEE. Beliau sangat antusias mendengar jawaban dan memberi banyak masukan. Kompre dengan beliau ini lebih ke diskusi, nggak bikin grogi, apalagi minder. Beruntung banget dapat kesempatan bertemu dan diskusi sama orang se keren beliau.
Setelah kelar diuji dengan praktisi, aku langsung pindah ke "pos" sebelah yang sudah ada pak TN siap buat nguji. Awalnya deg2an karena beliau ni lumayan killer kalau ke mahasiswa apalagi yang bukan anak bimbingannya. Ntah karena beliau lagi baik, atau karena aku anak bimbingannya pas jaman S1, kompre dengan beliau enak banget. Pertanyaan yang diajukan malah nggak seputar pelajaran wkwkwkw. Pertanyaan pertama langsung ditanya, kamu dah dapat kerja belum? Hahahaha. Terusnya ditanya, pkpa dimana? Bagian apa? Besok ingin kerja dimana? Habis itu dapat wejangan-wejangan tentang memilih pekerjaan dan menikah.
Overall, untuk mempersiapkan kompre, kita jangan cuma fokus ke tugas khusus atau bagian dimana kita ditempatkan pas PKPA. Kompre itu bukan ujian PKPA, tapi ujian materi secara keseluruhan. Jadi harus paham semua materi industri, apalagi dasar-dasarnya. Soalnya kadang detail kecil yang mendasar yang kita udah lupa bisa jadi bahan pertanyaan. Misal aja klasifikasi kelas, sarana penunjang kritis, QMS. Karena penguji itu berpegang pada laporan kita, jadi pelajari aja laporan sambil buka CPOB dan Popp nya. Oiya, biasanya ketika pkpa dapat banyak soft file materi kan, nah itu membantu banget kok.
Beberapa hari sebelum kompre, kita akan dapat jadwal dan nama penguji kompre. Pengujinya ada dua, satu dosen dan satu praktisi di industri. Kalau dosen, kita pasti udah kenal kan beliau concern di bidang apa. Sementara untuk praktisi, kita harus lebih kepo buat nemu bidang yang digeluti ybs, Googling or tanya2 kakak kelas yang kerja di industri yang sama dg praktisi tsb. Tapi..... Gak sedikit dosen dan praktisi yang expert nya di banyak bidang. Hahahaha.
Aku waktu itu dapet pengujinya seorang praktisi dari Kalbe dan dosen Pak TN (entah kenapa ketemu pak TN lagi, sooo lucky). Pengalamanku diuji praktisi yang expert di bidang PPIC, tapi pertanyaan yang diajukan seputar pengembangan produk, produksi, line clearance, OEE, Validasi, dan Kualifikasi. Mantap sekali ibunya, sekali masuk ruangan beliau berdiri ngajak kenalan dan mempersilahkan duduk (first impression ke beliau langsung bikin jatuh cinta). Beliau ni pinter bangeeeeet, padahal aku udah belajar PPIC malah diranyain OEE. Beliau sangat antusias mendengar jawaban dan memberi banyak masukan. Kompre dengan beliau ini lebih ke diskusi, nggak bikin grogi, apalagi minder. Beruntung banget dapat kesempatan bertemu dan diskusi sama orang se keren beliau.
Setelah kelar diuji dengan praktisi, aku langsung pindah ke "pos" sebelah yang sudah ada pak TN siap buat nguji. Awalnya deg2an karena beliau ni lumayan killer kalau ke mahasiswa apalagi yang bukan anak bimbingannya. Ntah karena beliau lagi baik, atau karena aku anak bimbingannya pas jaman S1, kompre dengan beliau enak banget. Pertanyaan yang diajukan malah nggak seputar pelajaran wkwkwkw. Pertanyaan pertama langsung ditanya, kamu dah dapat kerja belum? Hahahaha. Terusnya ditanya, pkpa dimana? Bagian apa? Besok ingin kerja dimana? Habis itu dapat wejangan-wejangan tentang memilih pekerjaan dan menikah.
Overall, untuk mempersiapkan kompre, kita jangan cuma fokus ke tugas khusus atau bagian dimana kita ditempatkan pas PKPA. Kompre itu bukan ujian PKPA, tapi ujian materi secara keseluruhan. Jadi harus paham semua materi industri, apalagi dasar-dasarnya. Soalnya kadang detail kecil yang mendasar yang kita udah lupa bisa jadi bahan pertanyaan. Misal aja klasifikasi kelas, sarana penunjang kritis, QMS. Karena penguji itu berpegang pada laporan kita, jadi pelajari aja laporan sambil buka CPOB dan Popp nya. Oiya, biasanya ketika pkpa dapat banyak soft file materi kan, nah itu membantu banget kok.
Comments
Post a Comment