2019: Is It Too Late to Learn about Life?
2018 berakhir sudah, dengan penuh perjuangan sih. Tahun kemarin berasa beraaaaat But I survived finally. Memasuki 2019, aku belajar beberapa hal tentang hidup. Lebih tepatnya diingatkan kembali sih, lewat kejadian yang menimpa aku selama tahun 2018 kemarin. Tapi apakah terlambat untuk belajar? Ah biarlah. Kan kata pepatah, tidak ada kata terlambat untuk belajar. Here I will share some important things about life we must not forget.
Hidup itu Pahit
Pahit tidaknya hidup memang tergantung gimana kita menyikapinya. Apakah kita cukup bersyukur? Lalu suatu saat kita mendapati diri ini berada di titik dimana kita baru menyadari bahwa selama ini berada di tempat ternyaman. Betapa selama ini dimanjakan dengan berbagai fasilitas dan kemudahan. Sementara banyak kehidupan lain yang jauh berbeda. Betapa kehidupan di luar sana sangat keras dan pahit. Suka sedih dan tiba-tiba nangis, saat melihat bapak-bapak di usia tua berjuang mencari nafkah. Di stasiun, misalnya, lihat porter, driver taxi, ojek, atau becak, yang dari dini hari masih susah cari penumpang. Dan aku nggak bisaa berbuat apa apa. Kehidupanku di tanah rantau ngga ada apa apanya. Apalagi hari ini pas pulang ke rumah, rasanya semakin tertampar. Hidup rasanya jadi terlalu nyaman, perut kenyang, tidur enak, bangun tidur udah ada yang beresin kamar, malu. Lalu setelah merantau setahun, aku semakin banyak bersyukur, semakin mandiri, dan akupun belajar buat bisa menghadapi hidup yang "pahit" karena masih banyak yang merasakan hidup yang jauuuuh lebih pahit.
Family Comes First
Nasehat lama yang kadang kita suka lupa, atau bahkan nggak sadar, kalau keluarga itu segalanya. Apalagi orang tua. Sehebat apapun kita, setinggi apapun posisi kita, sejauh apapun kita pergi, kemana tempat kita kembali kalau bukan kepada keluarga? Satu satunya yang mencintai kita tanpa syarat, yang mendukung, dan mau menerima segala salah dan kurangnya kita. Aku merasakan betul kalau cuma keluarga yang ada saat susah maupun senang. Keluarga tidak akan menuntut apapun selain agar kita bahagia. Yang terpenting bagi mereka hanyalah kebahagiaan kita. Makanya, jangan pernah nomor duakan keluarga, apalagi sampai mengabaikannya hanya demi karier.
Problems come and go
Ada yang pernah bilang, masalah itu kayak cucian kotor, udah dicuci pasti akan ada lagi. Haha. Namanya juga hidup. Kalau ngga ada masalah berati ngga hidup. Yang jelas, face every problems. Jangan lari. Karena running away from problems is a race you will never win. Ibaratnya kalo cucian kotko numpuk ya dicuci, bukan beli baju lagi kan? Entah nyuci sepuluh tangan, pake mesin cuci, atau di Laundry wkwkw. Yang jelas masalah itu datang bersama dengan penyelesaiannya, cuma kita harus usaha nemuin penyelesaian itu.
Ada yang pernah bilang, masalah itu kayak cucian kotor, udah dicuci pasti akan ada lagi. Haha. Namanya juga hidup. Kalau ngga ada masalah berati ngga hidup. Yang jelas, face every problems. Jangan lari. Karena running away from problems is a race you will never win. Ibaratnya kalo cucian kotko numpuk ya dicuci, bukan beli baju lagi kan? Entah nyuci sepuluh tangan, pake mesin cuci, atau di Laundry wkwkw. Yang jelas masalah itu datang bersama dengan penyelesaiannya, cuma kita harus usaha nemuin penyelesaian itu.
Embrace every moment
Nikmati setiap momen yang kita lalui. Momen sedih, seneng, dll, mana tahu kita akan kangen masa masa itu kan. Akan ada saatnya kita mengenang masa masa yang nggak penting sekalipun wkw. Kayak, mungkin aku bakal kangen pake kawat gigi yang kadang menyiksa, bakal kangen bolak balik Jogja Bandung demi nemuin dokter gigi. Atau kangen masa masa SMA, kuliah, saat kini udah jadi pekerja. Yah.. Setiap kejadian pasti punya rasa unik tersendiri untuk dikenang.
Nikmati setiap momen yang kita lalui. Momen sedih, seneng, dll, mana tahu kita akan kangen masa masa itu kan. Akan ada saatnya kita mengenang masa masa yang nggak penting sekalipun wkw. Kayak, mungkin aku bakal kangen pake kawat gigi yang kadang menyiksa, bakal kangen bolak balik Jogja Bandung demi nemuin dokter gigi. Atau kangen masa masa SMA, kuliah, saat kini udah jadi pekerja. Yah.. Setiap kejadian pasti punya rasa unik tersendiri untuk dikenang.
Don't trust everyone
Dalam adulthood harus belajar untuk tidak terlalu mudah percaya sama orang. Orang yang kita pikir teman, bisa jadi yang menusuk dari belakang. Orang yang dipercaya mendengar kisah kita, bisa jadi malah yang menyebar luaskan. Orang yang kita pikir manis dan baik, malah yang memasukkan kita ke lubang jebakan dan suka mengkambing hitamkan. Adulthood rupanya nggak semudah pertemanan ketika kita masih muda. Kadang people are too kind, they keep asking you about your life, dan kamu ga tau apakah they really care or just kepo. Adulthood itu lebih kompleks dengan banyak variabel yang berpengaruh, seperti cari muka, nama baik, jabatan, uang, dll. Selektif dalam berteman itu penting. Harus pintar membedakan mana teman, mana bukan. Rulesnya, bersikap baik ke keduanya, tapi percaya sama salah satunya. Susah sih
Life is not a race
Hidup bukan lomba. Tiap orang punya waktunya sendiri. Jangan risau kalau kamu 24 tahun dan masih single, sementara kawanmu udah nikah. Jangankan nikah, yang udah punya anak dua aja ada. Ada yang memilih sekolah lagi, ada yang ingin sekolah lagi tapi terkendala sesuatu, bahkan ada yang masih berjuang untuk wisuda. Tutup telinga aja sama orang orang yang mau tau aja sama hidup kita. Peduli amat mereka yang selalu campur itu. Jangan gara gara mereka kita jadi buru buru bahkan keliru memutuskan sesuatu.
Dalam adulthood harus belajar untuk tidak terlalu mudah percaya sama orang. Orang yang kita pikir teman, bisa jadi yang menusuk dari belakang. Orang yang dipercaya mendengar kisah kita, bisa jadi malah yang menyebar luaskan. Orang yang kita pikir manis dan baik, malah yang memasukkan kita ke lubang jebakan dan suka mengkambing hitamkan. Adulthood rupanya nggak semudah pertemanan ketika kita masih muda. Kadang people are too kind, they keep asking you about your life, dan kamu ga tau apakah they really care or just kepo. Adulthood itu lebih kompleks dengan banyak variabel yang berpengaruh, seperti cari muka, nama baik, jabatan, uang, dll. Selektif dalam berteman itu penting. Harus pintar membedakan mana teman, mana bukan. Rulesnya, bersikap baik ke keduanya, tapi percaya sama salah satunya. Susah sih
Life is not a race
Hidup bukan lomba. Tiap orang punya waktunya sendiri. Jangan risau kalau kamu 24 tahun dan masih single, sementara kawanmu udah nikah. Jangankan nikah, yang udah punya anak dua aja ada. Ada yang memilih sekolah lagi, ada yang ingin sekolah lagi tapi terkendala sesuatu, bahkan ada yang masih berjuang untuk wisuda. Tutup telinga aja sama orang orang yang mau tau aja sama hidup kita. Peduli amat mereka yang selalu campur itu. Jangan gara gara mereka kita jadi buru buru bahkan keliru memutuskan sesuatu.
Comments
Post a Comment